Sejumlah anggota DPR, MPR dan DPD periode 2014-2019 mengikuti Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10) (Liputan6.com\Andrian Martinus Tunay)
Sidang Paripurna DPR kembali dilanjut usai diskors dan melalui lobi oleh pimpinan Fraksi. Agenda kali ini adalah pemilihan pimpinan DPR.
Pantauan Liputan6.com, Kamis (2/10/2014), lima nama mencuat sebagai pimpinan DPR, yakni Setya Novanto dari Golkar sebagai Ketua DPR. Ada 4 nama Wakil Ketua DPR, yakni Fadli Zon dari Gerindra, Agus Hermanto dari Demokrat, Taufik Kurniawan dari PAN, dan Fahri Hamzah dari PKS.
Saat itu juga, anggota Fraksi dari PDIP Aria Bima melontarkan interupsi. Namun pimpinan sidang Popong Otje Djundjunan mengacuhkannya. Aria Bima kembali interupsi, tetapi tetap tak digubris oleh pimpinan sidang dari Golkar tersebut.
Lantaran hal tersebut, seorang anggota Fraksi dari PKB maju ke mimbar dan menyatakan bahwa pihaknya walk out atau keluar dari ruang sidang dan menyatakan tidak bertanggung jawab atas hasil sidang.
"Karena ada kediktatoran dalam sidang ini, dan saya tidak ingin. Dengan ini PKB menyatakan sikap untuk melakukan walk out dan tidak bertanggung jawab atas seluruh atas hasil paripurna yang tidak hadir," ujarnya.
Langkah itu kemudian disusul oleh Hanura dan PDIP. Anggota fraksi dari kedua partai itu menyatakan walk out dan juga tidak bertanggung jawab atas hasil sidang.
Pantauan Liputan6.com, Kamis (2/10/2014), lima nama mencuat sebagai pimpinan DPR, yakni Setya Novanto dari Golkar sebagai Ketua DPR. Ada 4 nama Wakil Ketua DPR, yakni Fadli Zon dari Gerindra, Agus Hermanto dari Demokrat, Taufik Kurniawan dari PAN, dan Fahri Hamzah dari PKS.
Saat itu juga, anggota Fraksi dari PDIP Aria Bima melontarkan interupsi. Namun pimpinan sidang Popong Otje Djundjunan mengacuhkannya. Aria Bima kembali interupsi, tetapi tetap tak digubris oleh pimpinan sidang dari Golkar tersebut.
Lantaran hal tersebut, seorang anggota Fraksi dari PKB maju ke mimbar dan menyatakan bahwa pihaknya walk out atau keluar dari ruang sidang dan menyatakan tidak bertanggung jawab atas hasil sidang.
"Karena ada kediktatoran dalam sidang ini, dan saya tidak ingin. Dengan ini PKB menyatakan sikap untuk melakukan walk out dan tidak bertanggung jawab atas seluruh atas hasil paripurna yang tidak hadir," ujarnya.
Langkah itu kemudian disusul oleh Hanura dan PDIP. Anggota fraksi dari kedua partai itu menyatakan walk out dan juga tidak bertanggung jawab atas hasil sidang.