Monday 15 September 2014

Cis Polda Jatim : Alan Henning, Warga Inggris Kedua Target Eksekusi ISIS



ISIS Penggal Warga Inggris
Dalam video terlihat detik-detik sebelum David Haines diduga dipenggal oleh algojo yang merupakan anggota ISIS (Therightscoop.com)

Cis Polda Jatim - Setelah mengklaim memenggal kepala warga Inggris bernama David Cawthorne Haines, kelompok ISIS mengancam akan membunuh sandera berikutnya dari negara yang sama.

Dilansir dari BBC, Senin (15/9/2014), pria berkebangsaan Inggris yang akan dieksekusi kelompok Daulah Islamiyah itu disebutkan bernama Alan Henning.
 
Ancaman itu dilontarkan dalam video pemenggalan warga negara Inggris bernama David Haines, yang dipublikasikan ISIS akhir pekan. Kemunculan pria bernama Alan Henning ditunjukkan pada bagian akhir rekaman tersebut.

Perdana Menteri Britania Raya David Cameron mengatakan, pemerintah Inggris akan memburu para pembunuh Haines, seorang pekerja kemanusiaan, yang ia sebut sebagai 'pahlawan Inggris'.

"Kekejian ISIS harus diakhiri dengan jalan yang tenang dan terencana," kata Cameron.

Cameron pun mengecam keras aksi pembunuhan yang dilakukan ISIS. "Mereka bukanlah Muslim, melainkan monster," jelas dia.

"Kami akan melakukan apa saja yang kami bisa, untuk memburu para pembunuh ini dan memastikan mereka diadili, berapa lama pun waktu yang dibutuhkan," tambah Cameron.

Ayah 2 Orang Anak

Henning diculik ISIS saat bekerja sebagai relawan pengantar bantuan kemanusiaan di Suriah bersama Haines. Pria berusia 47 tahun itu adalah ayah dua anak dari kota Salford.

Wartawan BBC Catrin Nye mengatakan, ia pernah bertemu dengan Henning sebelum berangkat ke Suriah.

"Ia menceritakan kepada saya bahwa pengalamannya di kamp pengungsi Suriah telah mengubah hidupnya," ujar Catrin.

"Ia sangat tersentuh dan mengatakan sejak kembali ke Inggris situasi di sana (Suriah) telah berubah jauh, dan ia sangat ingin kembali lagi untuk membantu rakyat Suriah, sambung Catrin.

"Semua yang kenal dan pernah bertemu Alan mengatakan ia adalah pria yang sangat lucu dan sangat baik. Ia cuma pria biasa, seorang ayah yang bekerja sebagai sopir taksi dan punya hobi memancing, serta sangat ingin membantu rakyat Suriah," tambah Catrin.

Dilansir dari VOA News, pejabat-pejabat Inggris dan keluarga Henning sebelumnya meminta media untuk tidak mempublikasikan namanya. Hal itu dilakukan demi alasan keselamatan Henning. Tetapi permintaan itu dicabut Minggu siang.

Pihak keluarga pun akhirnya mengeluarkan foto Alan Henning untuk publikasi.
ISIS mengancam akan membunuh Henning jika Inggris tetap ikut serta dalam koalisi pimpinan Amerika untuk melawan kelompok mereka.
Jika video pemenggalan ini terbukti keasliannya, maka Haines menjadi orang asing ketiga yang dibunuh dalam beberapa pekan ini. Sebelumnya ISIS juga telah membunuh wartawan Amerika James Foley dan Steven Sotloff

Cis Polda jatim : Untuk kali ketiganya Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengedarkan video pemenggalan kepala

 

Foto: ISIS Penggal Kepala David Haines (mirror.co.uk)
Solusi, Untuk kali ketiganya Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengedarkan video pemenggalan kepala terhadap warga Barat ke Internet. Kali ini yang menjadi korban adalah seorang warga negara Inggris bernama David Haines.David Haines adalah seorang pekerja kemanusiaan yang sempat hilang setahun lalu. Pria berusia 44 tahun itu bekerja untuk sebuah lembaga bantuan internasional untuk kelompok bantuan Nonviolent Peaceforce dan Badan Kerjasama Teknis dan Pembangunan.
Dalam video berjudul "Pesan untuk Amerika dan Sekutunya" itu sang algojo mengatakan bahwa eksekusi terhadap David Haines karena sikap Perdana Menteri Inggris David Cameron yang ikut bergabung dalam koalisi untuk memerangi ISIS bersama Amerika.
"Orang Inggris ini harus membayar apa yang kau janjikan Cameron, untuk mempersenjatai Peshmerga (tentara Kurdi) dalam melawan negara Islam," ujar seorang pria yang mengenakan baju dan penutup kepala berwarna hitam tersebut, seperti dikutip dari laman Mirror, Senin (15/9/2014).
Video yang mengandung unsur kekerasan itu menampilkan David Haines yang dipenggal dalam kondisi berlutut dan mengenakan pakaian berwarna oranye. Video diakhiri dengan ancaman eksekusi mati tawanan lainnya dari warga Inggris kedua, Alan Henning.
“Jika kau, Cameron, masih tetap ngotot memerangi ISIS, maka sebagaimana halnya Obama, tanganmu juga akan berlumuran darah warga negaramu sendiri,” tutup sang Algojo.
Menanggapi beredarnya video itu, Cameron mengutuk aksi pembunuhan terhadap David Haines. Ia pun menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban.
"Itu adalah pembunuhan keji dan mengerikan terhadap seorang pekerja kemanusiaan yang tidak bersalah. Itu benar-benar kejahatan. Hatiku tertuju kepada keluarga David Haines, yang telah menunjukan keberanian dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi situasi ini," ujar Cameron.
Dilaporkan Reuters, video pemenggalan kepala David Haines mirip dengan video saat kelompok ISISmengeksekusi dua orang jurnalis asal Amerika Serikat, James Foley dan Steven Sotloff beberapa bulan lalu.