Dalam video terlihat detik-detik sebelum David Haines diduga dipenggal oleh algojo yang merupakan anggota ISIS (Therightscoop.com)
Cis Polda Jatim - Setelah mengklaim memenggal kepala warga Inggris bernama David Cawthorne Haines, kelompok ISIS mengancam akan membunuh sandera berikutnya dari negara yang sama.
Dilansir dari BBC, Senin (15/9/2014), pria berkebangsaan Inggris yang akan dieksekusi kelompok Daulah Islamiyah itu disebutkan bernama Alan Henning.
Ancaman itu dilontarkan dalam video pemenggalan warga negara Inggris bernama David Haines, yang dipublikasikan ISIS akhir pekan. Kemunculan pria bernama Alan Henning ditunjukkan pada bagian akhir rekaman tersebut.
Perdana Menteri Britania Raya David Cameron mengatakan, pemerintah Inggris akan memburu para pembunuh Haines, seorang pekerja kemanusiaan, yang ia sebut sebagai 'pahlawan Inggris'.
"Kekejian ISIS harus diakhiri dengan jalan yang tenang dan terencana," kata Cameron.
Cameron pun mengecam keras aksi pembunuhan yang dilakukan ISIS. "Mereka bukanlah Muslim, melainkan monster," jelas dia.
"Kami akan melakukan apa saja yang kami bisa, untuk memburu para pembunuh ini dan memastikan mereka diadili, berapa lama pun waktu yang dibutuhkan," tambah Cameron.
Ayah 2 Orang Anak
Henning diculik ISIS saat bekerja sebagai relawan pengantar bantuan kemanusiaan di Suriah bersama Haines. Pria berusia 47 tahun itu adalah ayah dua anak dari kota Salford.
Wartawan BBC Catrin Nye mengatakan, ia pernah bertemu dengan Henning sebelum berangkat ke Suriah.
"Ia menceritakan kepada saya bahwa pengalamannya di kamp pengungsi Suriah telah mengubah hidupnya," ujar Catrin.
"Ia sangat tersentuh dan mengatakan sejak kembali ke Inggris situasi di sana (Suriah) telah berubah jauh, dan ia sangat ingin kembali lagi untuk membantu rakyat Suriah, sambung Catrin.
"Semua yang kenal dan pernah bertemu Alan mengatakan ia adalah pria yang sangat lucu dan sangat baik. Ia cuma pria biasa, seorang ayah yang bekerja sebagai sopir taksi dan punya hobi memancing, serta sangat ingin membantu rakyat Suriah," tambah Catrin.
Dilansir dari VOA News, pejabat-pejabat Inggris dan keluarga Henning sebelumnya meminta media untuk tidak mempublikasikan namanya. Hal itu dilakukan demi alasan keselamatan Henning. Tetapi permintaan itu dicabut Minggu siang.
Pihak keluarga pun akhirnya mengeluarkan foto Alan Henning untuk publikasi.
Dilansir dari BBC, Senin (15/9/2014), pria berkebangsaan Inggris yang akan dieksekusi kelompok Daulah Islamiyah itu disebutkan bernama Alan Henning.
Ancaman itu dilontarkan dalam video pemenggalan warga negara Inggris bernama David Haines, yang dipublikasikan ISIS akhir pekan. Kemunculan pria bernama Alan Henning ditunjukkan pada bagian akhir rekaman tersebut.
Perdana Menteri Britania Raya David Cameron mengatakan, pemerintah Inggris akan memburu para pembunuh Haines, seorang pekerja kemanusiaan, yang ia sebut sebagai 'pahlawan Inggris'.
"Kekejian ISIS harus diakhiri dengan jalan yang tenang dan terencana," kata Cameron.
Cameron pun mengecam keras aksi pembunuhan yang dilakukan ISIS. "Mereka bukanlah Muslim, melainkan monster," jelas dia.
"Kami akan melakukan apa saja yang kami bisa, untuk memburu para pembunuh ini dan memastikan mereka diadili, berapa lama pun waktu yang dibutuhkan," tambah Cameron.
Ayah 2 Orang Anak
Henning diculik ISIS saat bekerja sebagai relawan pengantar bantuan kemanusiaan di Suriah bersama Haines. Pria berusia 47 tahun itu adalah ayah dua anak dari kota Salford.
Wartawan BBC Catrin Nye mengatakan, ia pernah bertemu dengan Henning sebelum berangkat ke Suriah.
"Ia menceritakan kepada saya bahwa pengalamannya di kamp pengungsi Suriah telah mengubah hidupnya," ujar Catrin.
"Ia sangat tersentuh dan mengatakan sejak kembali ke Inggris situasi di sana (Suriah) telah berubah jauh, dan ia sangat ingin kembali lagi untuk membantu rakyat Suriah, sambung Catrin.
"Semua yang kenal dan pernah bertemu Alan mengatakan ia adalah pria yang sangat lucu dan sangat baik. Ia cuma pria biasa, seorang ayah yang bekerja sebagai sopir taksi dan punya hobi memancing, serta sangat ingin membantu rakyat Suriah," tambah Catrin.
Dilansir dari VOA News, pejabat-pejabat Inggris dan keluarga Henning sebelumnya meminta media untuk tidak mempublikasikan namanya. Hal itu dilakukan demi alasan keselamatan Henning. Tetapi permintaan itu dicabut Minggu siang.
Pihak keluarga pun akhirnya mengeluarkan foto Alan Henning untuk publikasi.
ISIS mengancam akan membunuh Henning jika Inggris tetap ikut serta dalam koalisi pimpinan Amerika untuk melawan kelompok mereka.
Jika video pemenggalan ini terbukti keasliannya, maka Haines menjadi orang asing ketiga yang dibunuh dalam beberapa pekan ini. Sebelumnya ISIS juga telah membunuh wartawan Amerika James Foley dan Steven Sotloff